Cold Chain Vaccine
Sejak ditemukannya vaksin dan teknik pembuatan vaksin yang telah semakin berkembang pesat hingga saat ini. Ada satu hal yang mutlak harus ada, yaitu Rantai Dingin Vaksin atau Cold Chain Vaccine. Cold Chain Vaccine sendiri adalah sistem penyimpanan dan pendistribusian vaksin pada kisaran suhu yang direkomendasikan dari proses pembuatan hingga penggunaan vaksin. Manfaat menggunakan Cold Chain Vaccine adalah untuk menjaga kualitas barang (Vaksin), menjaga suhu agar tetap stabil, memudahkan untuk mengontrol barang dan mengatur prosedur transportasi vaksin untuk pelayanan terutama untuk kegiatan di luar gedung/lapangan.
Urutan atau tahapan rantai dingin dimulai dari unit penyimpaan di pabrik pembuat vaksin. Vaksin diangkut dari produsen dengan suhu +2˚C sampai dengan +8˚C ke penyimpanan vaksin primer atau disebut GMSDs (Government Medical Store Depots) atau State head quarter. Vaksin kemudian dikirim ke fasilitas kesehatan untuk disimpan. Fasilitas penyimpanan vaksin harus memiliki infrastruktur rantai dingin seperti Walk-in-cooler (WIC), Walk-in-freezer (WIF), Deep Freezer (DF), Ice lined Refrigerators (ILR) dan truk pendingin. Siklus rantai dingin berakhir dengan pemberian vaksin kepada pasien. Untuk menjaga suhu vaksin tetap rendah pada saat pelayanan, bisa menggunakan cold boxes, vaccine carriers dan icepacks. Kondisi suhu yang sesuai harus terus di pertahankan pada setiap link dalam rantai dingin agar manfaat vaksin bisa optimal.
gambar.1 Vaccine Cold Chain
Sistem cold chain atau rantai dingin, tanpa peralatannya maka penanganan rantai dingin vaksin tidak dapat dilakukan. Peralatan untuk menyimpan vaksin harus dapat menyimpan vaksin pada suhu yang direkomendasikan sepanjang tahun. Kapasitas peralatan penyimpanan berbeda setiap tingkatan. Sebagian peralatan bergantung pada pasokan listrik untuk mempertahankan suhu yang direkomendasikan, beberapa peralatan dapat memepertahankan suhu penyimpanan tanpa adanya pasokan listrik untuk waktu tertentu.
Berikut sarana distribusi dan penyimpanan rantai dingin menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomor 42 tahun 2013 :
1. Kamar dingin dan kamar beku (Provinsi)
- Kamar dingin (Cold Room Chiller) adalah sebuah tempat penyimpaanan vaksin yang mempunyai kapasitas mulai 5.000 liter sampai dengan 100.000 liter. Suhu bagian dalamnya mempunyai kisaran antara +2˚C s/d +8˚C. Cold Room Chiller ini berfungsi untuk menyimpan vaksin BCG, campak, DPT, TT, DT, Hepatitis B dan DPT-HB
- Kamar dingin beku (Cold Room Freezer) adalah sebuah tempat penyimpaanan vaksin yang mempunyai kapasitas mulai 5.000 liter sampai dengan 100.000 liter. Suhu bagian dalamnya mempunyai kisaran antara
2. Lemari es dan Freezer (Kabupaten atau Kota)
- Lemari es adalah tempat menyimpan vaksin BCG, Td, TT, DT, hepatitis B, Campak dan DPT-HB, pada suhu yang ditentukan yaitu +2˚C s/d +8˚C dapat juga di fungsikan pembuat cold pack
- Freezer adalah tempat penyimpanan vaksin polio, pada suhu yang ditentukan yaitu -15˚C s/d -25˚C dapat juga di fungsikan pembuat cold pack
3. Alat pembawa vaksin
- Cold box adalah alat untuk menyimpan sementara dan membawa vaksin. Umumnya bervolume kotor 40 liter dan 70 liter. Kotak dingin (cold box) ada 2 macam yaitu terbuat dari plastik atau kardus dengan insulasi poliuretan.
- Vaccine carrier adalah alat untuk mengirim vaksin dari puskesmas ke posyandu untuk vaksin imunisasi dapat mempertahankan suhu +2˚C s/d +8˚C
4. Alat mempertahankan suhu
- Cold pack adalah wadah plastik segi empat yang diisi air yang di bekukan dalam freezer dengan suhu -15˚C s/d -25˚C selama 24 jam
Vaccine Cold room (VCR) kegunaannya hampir sama seperti Cold Room sebagai ruangan pendingin pada umumnya namun perbedaannya terletak pada fiturnya. VCR terdapat banyak fiturnya dan sangat mendetail. Konstruksi ruangan Vaccine Cold Room ini menggunakan Prefabicated Panel/Sandwich Panel sebagai isolator ruangan untuk mencegah atau menghambat udara dingin keluar dari ruangan. Material Prefabicated Panel bagian luar dan dalam menggunakan material prepainted galvanized steel (pelat besi di galvanis dan dicat) merk Colorbond Bluescope dengan warna off white tebal 0,5 mm. Material Isolasi menggunakan injected rigid polyurethane foam tebal 100 mm dengan density 40 – 42 kg/m3. Pada Vaccine Cold Room ada 2 macam fitur tambahan, yaitu Alarm system dan Monitoring system. Alarm system pada Vaccine Cold Room di setting pada suhu 0 ˚C sampai +9˚C, bila temperature menyentuh batas suhu bawah 0˚C atau batas atas +9˚C alarm akan berbunyi. Alarm akan berhenti bunyi ketika suhu sudah berada pada batas range yang di perbolehkan. Terdapat 2 jenis alarm yaitu berbunyi (audible) dan lampu (visible). alarm juga akan berbunyi apabila pintu cold room terbuka dalam kurun waktu tertentu. Monitoring system dapat memonitor dan mencatat data temperature, mendeteksi alarm dan mencatat semua instrument (digital temperature) yang terhubung pada system. Serta dapat mengirimkan laporan tentang rekaman suhu, status buka tutup pintu dan kondisi alarm.